Jakarta, Rabu(18 oktober 2006)- Tingkat kecanggihan berpikir anak-anak Indonesia belum sebaik yang diharapkan sehingga perlu dipacu. Relevensi dan mutu pendidikan harus ditingkatkan. Tidak kalah pentingnya juga membangun kemandirian etos kerja dan semangat kewirausahaan.
Direktur Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional (Dirjen PMPTK Depdiknas) Fasli Jalal mengemukakan hal tersebut pada Workshop Model Pembelajaraan Masa Depan, di Hotel Century,Senayan,Jakarta. "Dalam Workshop ini dipaparkan model-model pembelajaran yang sudah baik dilakukan oleh bebagai sekolah di Indonesia. Dari contoh yang baik ini,dipikirkan bagaimana mereplikasi dan mengimbaskan kepada sekolah lain," kata Fasli
Nara sumber sekaligus peserta workshop berasal dari beberapa kategori, termasuk nasional dan internasional, dan memiliki karakteristik khusus, seperti Perguruan Al Azhar dan Sekolah Islam Terpadu. Selain itu dihadirkan pula peserta dari sekolah yang memiliki pla khusus, seperti Taman Siswa dan INS Kayutanam.
Menurut Fasli, selama ini Depdiknas telah melakukan pemagangan guru-guru di sekolah biasa ke sekolah yang dianggap lebih maju. "Guru-guru yang dimagangkan tersebut sangat terinspirasi dengan pola pembelajaraan di sekolah maju,"ujarnya.
Dukungan orang tua siswa yang lebih besar, kemampuan pembiayaan sekolah yang lebih tinggi, dan lingkungan masyarakat lebih maju merupakan fakto-faktor yang membuat sekolah tersebut maju, "Hal-hal tersebut yang tidak ditemukan di sekolah yang kurang maju," kata Fasli.
Mengatasi kondisi tersebut, menurut Fasli, Depdiknas telah melakukan pendampingan, dan yang paling penting adalah memilih sekolah mana yang bisa ditiru dan dikembangkan sesuai kondisi lokal."Oleh karena itu Depdiknas meminta kepada kepala sekolah yang maju untuk berbicara dengan orang tua, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah sekolah agar ide-ide yang sudah direncanakan tidak hanya sekolah sendiriyang menyelesaikan," kata Fasli.
Fasli berharap, agar diantara sekolah maju terbangun sinergi dan kekuatan untuk membantu sekolah-sekolah yang belum maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar